Minggu, 21 Juli 2013
Sintang bersatu untuk maju
Sekilat Tentang Sintang
Peta Borneo Island
kabupaten Sintangterletak di Provinsi Kalimantan Barat, menjadi salah satu kabupaten unggulanKalimantan Barat, dengan ragam suku,budaya dan keindahan alam, sera flora dan faunanya Kabupaten Sintang adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Kalimantan Barat. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kota Sintang. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 21.635 km2 dan berpenduduk sebesar 365 058 jiwa. Kabupaten Sintang terletak di bagian timur PropinsiKalimantan Barat atau diantara 1o05 Lintang Utara dan 110o50 Bujur Timur.
Wilayah Kabupaten Sintang di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Serawak (Malaysia Timur) dan kabupaten Kapuas Hulu, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Kapus Hulu dan Provinsi Kalimantan Tengah, sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Sanggau, Kabupaten Ketapang dan Kabupaten Sekadau sedangkan sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Melawi, Kabupaten Ketapang dan Provinsi Kalimantan Tengah.
Kabupaten Sintang dialiri 2 sungai besar yaitu Sungai Kapuas dan Sungai Melawi, diman Sungai Kapuas melewati daerah Sepauk, Tempunak, Sintang dan Kentungau, sedangkan Sungai Melawi melewati kota Sintang, Dedai, sampai Ambalau dan menuju ke Propinsi Kalimantan Timur.
Kabupaten Sintang dengan luas 3,23 juta Ha merupakan salah satu kabupaten yang memiliki kawasan hutan yang cukup luas yaitu sekitar 21,99 persen dari luas kawasan hutan propinsi Kalimantan Barat. Pemanfaatan terbesar untuk hutan produksi terbatas yaitu 31,15 persen yang lainnya sebesar 30,69 persen untuk pertanian lahan kering, sebesar 21,30 persen untuk hutan lindung dan sisanya untuk hutan produksi biasa, taman nasional dan hutan produksi yang dapat dikonversikan.
Obyek wisata yang menarik dan sangat potensial untuk dikembangkan menjadi obyek wisata andalan di Sintang, Kalimantan Barat. Keadaan alam yang masih relatif alami dan sungguh indah untuk dikunjungi. Obyek wisata yang cukup menantang terletak disektor Selatan yaitu berupa Jeram kecil yang bertingkat tingkat yang oleh penduduk setempat dinamakan Riam. Salah satu jalur sungai yang banyak riamnya adalah Sungai Pinoh. Gelombang Riam dilatarbelakangi oleh bukit bukit dan tebing tebing yang ditumbuhi pohon pohon yang merupakan perpaduan alam yang sangat serasi dan menarik
Panorama bukit kelam yang menjadi salah satu unggulan wisata alam bagi kabupaten sintang, dimana surganya bagi para pencinta alam.
potensi alam yang terdapat di kabupaten sintang sangatlah melimpah, kurangnya apresiasi dari pemerintah untuk mengembangkan sumberdaya pariwisata menjadi salah satu hambatan untuk menjadikan sintang lebih maju, kurangnya sarana wisata yang benar-benar di bentuk yang berguna sebagai obyek wisata baik bagi para wisatawan nasiona-internasional atau warga kabupaten sintang itu sendiri, sebenarnya sangat banyak dampak positif yang timbul apabila pariwisata alam benar-benar di kelola dan di kembangkan di kabupaten sintang, selain memperkenalkan daerah sintang itu sendiri, dapat juga membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat, serta berperan sebagai wahana rekreyasi warga masyarakat/turis serata menjadi salah satu aset prekonomian suatu daerah.
seadainya pemerintah benar-benar mengelola sumberdaya alam menjadi hutan wisata dan sebagainya, masyarakat akan secara sadar akan turut serta membantu dalam proses pengelolaan tersebut, tentunya hal tersebut tidaklah mudah untuk di lakukan, prlu usaha niat serta kerja sama yang baik dan penuh disiplin dalam melakukanya, sesungguhnya kurangnya perhatian kita sebagai masyarakat daerah "yang menempati daerah trsebut dari seluruh kalangan" segala sesuatu yang kita miliki di bumi kita tercinta ini "kalimantan barat"sungguh sangat berlimpah, melihat dan meninjau hasil alam yang sangat berlimpah ruah, sangat kecil kemungkinan kita bisa sangat susah menjalani hidup di kab sintang, akan tetapi faktanya berbalki dari apa yang sebenarnya dapat kita bayangkan.
Penguat iman kehidupan
Alasan Sebuah Kegagalan
Bila kita mencari cari alasan untuk sebuah kegagalan, kita bisa temukan berjuta juta dengan mudahnya, namun alasan tetaplah alasan. ia takkan mengubah kegagalan menjadi keberhasilan. kerapkali alasan serupa dengan pengingkaran, semakin banyak menumpuuk alasan, semakin besar penngingkaran pada diri sendiri. ini menjauhkan akita dari yang namanya keberhasilan. sekaligus melemahkan kekuatan diri sendiri. cobalah kita berusaha berhenti mencari suatu alasan untuk menutup kegagalan. Mulai dengan bertindak untuk meraih keberhasilan.
sebaiknya kita belajar dari penambang yang tekun mencari emas. ia menimba berliter liter tanah keruh disungai. ia saring lumpur dari pasir. ia sisir pasir dari logam, tak jemu ia lakukan hingga tampaklah butiran emas berkilauan. begitulah semestinya kita memperlakukan kegagalan.
kegagalan itu seperti pasir keruh yang menyembunyikan emas, bila kita terus berusaha, tekun mencari perbaikan disela sela kerumitan, serta berani menyingkirkan alasan alasan. maka kita akan menemukan cahaya kesempatan. dengan mencari alasan, sama saja dengan membuang pasir dan semua emas yang ada didalamnya..
Nilai yang berbeda
Mari kita renungkan cerita berikut ini, Sudah tepatkah keberadaan anda sekarang? Kit akan memberikan suatu perumpamaan bagus dari tulisan di bawah ini.i
Ada 3 kaleng soft drink, ketiga kaleng tersebut diproduksi di pabrik yang sama. Ketika tiba harinya, sebuah truk datang ke pabrik, mengangkut kaleng-kaleng coca cola dan menuju ke tempat yang berbeda untuk pendistribusian.
Pemberhentian pertama adalah supermaket lokal. Kaleng softdrink pertama di turunkan disini. Kaleng itu dipajang di rak bersama dengan kaleng softdrink lainnya dan diberi harga Rp. 4.000.
Pemberhentian kedua adalah pusat perbelanjaan besar. Di sana , kaleng kedua diturunkan. Kaleng tersebut ditempatkan di dalam kulkas supaya dingin dan dijual dengan harga Rp. 7.500.
Pemberhentian terakhir adalah hotel bintang 5 yang sangat mewah. Kaleng softdrink ketiga diturunkan di sana. Kaleng ini tidak ditempatkan di rak atau di dalam kulkas. Kaleng ini hanya akan dikeluarkan jika ada pesanan dari pelanggan. Dan ketika ada yang pesan, kaleng ini dikeluarkan besama dengan gelas kristal berisi batu es. Semua disajikan di atas baki dan pelayan hotel akan membuka kaleng softdrink itu, menuangkannya ke dalam gelas dan dengan sopan menyajikannya ke pelanggan. Harganya Rp. 60.000.
mengapa ketiga kaleng softdrink tersebut memiliki harga yang berbeda padahal diproduksi dari pabrik yang sama, diantar dengan truk yang sama dan bahkan mereka memiliki rasa yang sama?
Ya, Lingkungan kita mencerminkan harga kita.
Lingkungan berbicara tentang RELATIONSHIP.
Apabila kita berada dilingkungan yang bisa mengeluarkan terbaik dari diri kita, maka kita akan menjadi cemerlang. Tapi bila kita berada dilingkungan yang meng-kerdil- kan diri kita, maka kita akan menjadi kerdil.
Saudara terkasih dalam Kristus, (Orang yang sama, bakat yang sama, kemampuan yang sama) + lingkungan yang berbeda = NILAI YANG BERBEDA.
Meniru Kesabaran Bunga Sepatu
Pada suatu masa, di sebuah desa, seorang ibu sedang menunggu kedatangannya puterinya yang bekerja. Ibu itu adalah seorang wanita yang telah kehilangan suaminya sakit bertahun-tahun yang lalu. Pendapatan keluarga hanya didapat dari anak perempuannya yang bekerja di kota dan pulang setiap akhir pekan. Sekalipun puterinya bekerja, kehidupan ekonomi mereka tak kunjung membaik.
Saat malam akan menjelang, puterinya tiba di rumah dengan wajah yang sangat lelah dan tampak gusar. Melihat wajah yang tidak biasa itu, sang ibu menanyakan kepada puterinya.
"Anakku, ada apa? Mengapa wajahmu tampak sedih dan gusar?" tanya si ibu.
Anak perempuan itu menghela napas panjang lalu mengatakan, "Ibu, aku lelah sekali. Aku tidak habis pikir mengapa hidupku sangat malang. Aku selalu bekerja keras, selalu menunjukkan apa yang aku bisa, aku bahkan selalu mengorbankan banyak hal untuk pekerjaanku. Tetapi tidak ada yang memuji pekerjaanku, mereka bahkan sering mengejek dan mengatakan aku tidak akan bisa mencapai hasil terbaik dalam pekerjaanku," dua tetes air mata mengalir di pipi anak perempuan itu.
Sang ibu mengusap rambut anak perempuannya dengan sayang. "Anakku, jangan pernah mengharap orang lain untuk selalu memuji apa yang sedang engkau kerjakan,"
"Maksud ibu?" tanya sang anak tak mengerti.
"Coba kau lihat bunga sepatu yang tumbuh di halaman belakang rumah kita. Dulu, saat kau masih kecil, tidak ada yang menanam pohon bunga sepatu di sana, dia tiba-tiba tumbuh dan semua orang membiarkannya tumbuh tanpa memberi pupuk atau menyiram." ujar si ibu.
Anak perempuannya hanya mendengarkan.
"Tidak ada yang peduli pada bunga sepatu itu, hingga pada masa dia berbunga, semua orang akan mengagumi betapa indah kelopak-kelopaknya. Bahkan tidak sedikit yang berebut untuk memetiknya," lanjut si ibu sambil tersenyum. "Anakku, orang lain mungkin tidak peduli dengan apa yang kamu kerjakan sekarang, tetapi jangan menyerah dan selalu berikan yang terbaik, seperti yang dilakukan bunga sepatu. Dia selalu bersabar dan memberikan yang terbaik sekalipun orang-orang tidak peduli padanya."
Anak perempuan itu langsung memeluk ibunya sambil menangis karena telah merasa keliru dan menyesal telah menangisi kesabaran dan kerja keras yang sudah dia lakukan. "Aku berjanji akan memberikan yang terbaik," ujarnya.
Saudara terkasih dalam Kristus sekalipun banyak hal yang menjadi penghalang dalam pencapaian usaha kita, kita tidak boleh menyerah begitu saja. Selalu berikan yang terbaik, maka suatu saat, akan banyak orang yang melihat betapa indah hasil kerja keras kita, seperti kelopak bunga sepatu yang cantik. Kelopak yang mekar sekalipun tidak ada yang peduli dengannya.
Bila kita mencari cari alasan untuk sebuah kegagalan, kita bisa temukan berjuta juta dengan mudahnya, namun alasan tetaplah alasan. ia takkan mengubah kegagalan menjadi keberhasilan. kerapkali alasan serupa dengan pengingkaran, semakin banyak menumpuuk alasan, semakin besar penngingkaran pada diri sendiri. ini menjauhkan akita dari yang namanya keberhasilan. sekaligus melemahkan kekuatan diri sendiri. cobalah kita berusaha berhenti mencari suatu alasan untuk menutup kegagalan. Mulai dengan bertindak untuk meraih keberhasilan.
sebaiknya kita belajar dari penambang yang tekun mencari emas. ia menimba berliter liter tanah keruh disungai. ia saring lumpur dari pasir. ia sisir pasir dari logam, tak jemu ia lakukan hingga tampaklah butiran emas berkilauan. begitulah semestinya kita memperlakukan kegagalan.
kegagalan itu seperti pasir keruh yang menyembunyikan emas, bila kita terus berusaha, tekun mencari perbaikan disela sela kerumitan, serta berani menyingkirkan alasan alasan. maka kita akan menemukan cahaya kesempatan. dengan mencari alasan, sama saja dengan membuang pasir dan semua emas yang ada didalamnya..
Nilai yang berbeda
Mari kita renungkan cerita berikut ini, Sudah tepatkah keberadaan anda sekarang? Kit akan memberikan suatu perumpamaan bagus dari tulisan di bawah ini.i
Ada 3 kaleng soft drink, ketiga kaleng tersebut diproduksi di pabrik yang sama. Ketika tiba harinya, sebuah truk datang ke pabrik, mengangkut kaleng-kaleng coca cola dan menuju ke tempat yang berbeda untuk pendistribusian.
Pemberhentian pertama adalah supermaket lokal. Kaleng softdrink pertama di turunkan disini. Kaleng itu dipajang di rak bersama dengan kaleng softdrink lainnya dan diberi harga Rp. 4.000.
Pemberhentian kedua adalah pusat perbelanjaan besar. Di sana , kaleng kedua diturunkan. Kaleng tersebut ditempatkan di dalam kulkas supaya dingin dan dijual dengan harga Rp. 7.500.
Pemberhentian terakhir adalah hotel bintang 5 yang sangat mewah. Kaleng softdrink ketiga diturunkan di sana. Kaleng ini tidak ditempatkan di rak atau di dalam kulkas. Kaleng ini hanya akan dikeluarkan jika ada pesanan dari pelanggan. Dan ketika ada yang pesan, kaleng ini dikeluarkan besama dengan gelas kristal berisi batu es. Semua disajikan di atas baki dan pelayan hotel akan membuka kaleng softdrink itu, menuangkannya ke dalam gelas dan dengan sopan menyajikannya ke pelanggan. Harganya Rp. 60.000.
mengapa ketiga kaleng softdrink tersebut memiliki harga yang berbeda padahal diproduksi dari pabrik yang sama, diantar dengan truk yang sama dan bahkan mereka memiliki rasa yang sama?
Ya, Lingkungan kita mencerminkan harga kita.
Lingkungan berbicara tentang RELATIONSHIP.
Apabila kita berada dilingkungan yang bisa mengeluarkan terbaik dari diri kita, maka kita akan menjadi cemerlang. Tapi bila kita berada dilingkungan yang meng-kerdil- kan diri kita, maka kita akan menjadi kerdil.
Saudara terkasih dalam Kristus, (Orang yang sama, bakat yang sama, kemampuan yang sama) + lingkungan yang berbeda = NILAI YANG BERBEDA.
Meniru Kesabaran Bunga Sepatu
Pada suatu masa, di sebuah desa, seorang ibu sedang menunggu kedatangannya puterinya yang bekerja. Ibu itu adalah seorang wanita yang telah kehilangan suaminya sakit bertahun-tahun yang lalu. Pendapatan keluarga hanya didapat dari anak perempuannya yang bekerja di kota dan pulang setiap akhir pekan. Sekalipun puterinya bekerja, kehidupan ekonomi mereka tak kunjung membaik.
Saat malam akan menjelang, puterinya tiba di rumah dengan wajah yang sangat lelah dan tampak gusar. Melihat wajah yang tidak biasa itu, sang ibu menanyakan kepada puterinya.
"Anakku, ada apa? Mengapa wajahmu tampak sedih dan gusar?" tanya si ibu.
Anak perempuan itu menghela napas panjang lalu mengatakan, "Ibu, aku lelah sekali. Aku tidak habis pikir mengapa hidupku sangat malang. Aku selalu bekerja keras, selalu menunjukkan apa yang aku bisa, aku bahkan selalu mengorbankan banyak hal untuk pekerjaanku. Tetapi tidak ada yang memuji pekerjaanku, mereka bahkan sering mengejek dan mengatakan aku tidak akan bisa mencapai hasil terbaik dalam pekerjaanku," dua tetes air mata mengalir di pipi anak perempuan itu.
Sang ibu mengusap rambut anak perempuannya dengan sayang. "Anakku, jangan pernah mengharap orang lain untuk selalu memuji apa yang sedang engkau kerjakan,"
"Maksud ibu?" tanya sang anak tak mengerti.
"Coba kau lihat bunga sepatu yang tumbuh di halaman belakang rumah kita. Dulu, saat kau masih kecil, tidak ada yang menanam pohon bunga sepatu di sana, dia tiba-tiba tumbuh dan semua orang membiarkannya tumbuh tanpa memberi pupuk atau menyiram." ujar si ibu.
Anak perempuannya hanya mendengarkan.
"Tidak ada yang peduli pada bunga sepatu itu, hingga pada masa dia berbunga, semua orang akan mengagumi betapa indah kelopak-kelopaknya. Bahkan tidak sedikit yang berebut untuk memetiknya," lanjut si ibu sambil tersenyum. "Anakku, orang lain mungkin tidak peduli dengan apa yang kamu kerjakan sekarang, tetapi jangan menyerah dan selalu berikan yang terbaik, seperti yang dilakukan bunga sepatu. Dia selalu bersabar dan memberikan yang terbaik sekalipun orang-orang tidak peduli padanya."
Anak perempuan itu langsung memeluk ibunya sambil menangis karena telah merasa keliru dan menyesal telah menangisi kesabaran dan kerja keras yang sudah dia lakukan. "Aku berjanji akan memberikan yang terbaik," ujarnya.
Saudara terkasih dalam Kristus sekalipun banyak hal yang menjadi penghalang dalam pencapaian usaha kita, kita tidak boleh menyerah begitu saja. Selalu berikan yang terbaik, maka suatu saat, akan banyak orang yang melihat betapa indah hasil kerja keras kita, seperti kelopak bunga sepatu yang cantik. Kelopak yang mekar sekalipun tidak ada yang peduli dengannya.
Kisah penguat iman
Makna Ketulusan
Kadang atau mungkin seringkali kita menceritakan pada orang lain perbuatan baik yang telah kita lakukan pada orang yang memang membutuhkannya. Dengan bangganya kita mengatakan kita telah berbuat ini dan itu kepada si A dan si B. Memang hal itu sah-sah saja dan terkadang patut diceritakan agar orang lain yang mendengar juga ikut tergerak hati sanubarinya untuk membantu. Meskipun demikian, tidak ada salahnya kita membaca kisah yang dialami sepasang suami istri di Taiwan berikut ini. Kisah mereka sungguh memberikan arti terbaru dari sebuah ketulusan.
Sepasang suami-istri suatu saat berkesempatan untuk pulang ke kampung halaman setelah sekian lama mereka tinggalkan. Begitu mereka memasuki bus, ternyata salah satu bangku pesanan mereka sudah ditempati seorang perempuan. Sang suami meminta istrinya untuk duduk terlebih dulu di sebelah perempuan itu. Sementara sang suami itu sendiri hanya berdiri di samping istrinya tanpa meminta wanita itu untuk pindah tempat duduk. Untuk diketahui, kaki perempuan itu cacat. Dan sang suami memang sudah melihatnya sejak tadi. Karena itulah, dia mengabaikan perempuan yang mengambil jatah kursinya.
Perjalanan pasangan itu bisa dibilang cukup panjang, namun selama itu pula sang suami tetap berdiri dengan sabar dan tenang. Begitu turun dari bus, si istri berkata pada suaminya, "Memberikan tempat duduk pada orang lain yang membutuhkan memang baik. Tapi, bisa kan di separuh perjalanan, kau minta wanita itu untuk berdiri dan bergantian denganmu?" Jawab sang suami, "Wanita itu sudah tidak nyaman seumur hidupnya, sementara aku hanya kurang nyaman selama 3 jam saja." Seperti dikatakan di awal tadi, melakukan sesuatu yang baik "dengan diketahui orang lain" adalah hal yang biasa. Namun, menjadi sesuatu yang luar biasa apabila kebaikan itu tidak diketahui orang lain. Kebaikan itu terasa lebih mulia dan tulus.
Jantung yang terbuka
Orangtuaku jatuh cinta pada pandangan pertama, dan mereka telah menjalani kehidupan cinta selama lebih dari lima puluh dua tahun. Mereka bukan saja merasa nyaman terhadap satu dan lainnya atau sekadar saling bertoleransi terhadap kekurangan masing-masing. Mereka masih saling sungguh-sungguh saling jatuh cinta, berikut semua gairah, sakit hati, serta gejolak emosi lainnya.
Ayah selalu suka menggoda daripada romantis, dan ia telah membanjiri kami dengan cerita-cerita eksploitasinya. Misalnya, petama kali ia dan ibu saling bicara adalah setelah perang dunia II, setelah ayak kembali dari Jepang. Ia sedang mengendarai mobil baru kakaknya ke kota ketika ia melihat ibu memasuki toko furnitur. Ia segera berhenti, melompat keluar dari mobil dan berhasil memasuki toko tepat di belakang ibu. Ibuku yang saat itu berusian dua puluh enam tahun, dan sedang berpikir untuk mencari apartemen, dan meminta kepada pemilik toko untuk menunjukan satu set tempat tidur tunggal, yang telah ia lihat seminggu sebelumnya. Ayah, yang baru sekedar mengenal ibu, melagkah kesisinya dan berkata, “Ah Maude, masa kita tidur di tempat tidur tunggal?”
Tiga bulan kemudian mereka menikah, dan mereka memang tidur di atas dua tempat tidur tunggal itu sampai mereka mampu membeli tempat tidur ganda. Lima puluh tiga tahun kemudian mereka masih tidur di tempatt tidur yang sama.
Pada usia tujuh puluh delapan, ayah menjalani bedah jantung. Ibu yang berusia tujuh puluh enam tahun menghabiskan setiap malam di rumah sakit, dan setiap siang di sisi tempat tidurnya. Hal pertama yang ayah katakan ketika mereka melepas selang tenggoroknya adalah hal yang paling romantis yang pernah kudengar. Ia berkata “Maude, kau tahu apa yang dokter temukan ketika membedahku? Ia menemukan namamu terukir di jantungku.”
Kadang atau mungkin seringkali kita menceritakan pada orang lain perbuatan baik yang telah kita lakukan pada orang yang memang membutuhkannya. Dengan bangganya kita mengatakan kita telah berbuat ini dan itu kepada si A dan si B. Memang hal itu sah-sah saja dan terkadang patut diceritakan agar orang lain yang mendengar juga ikut tergerak hati sanubarinya untuk membantu. Meskipun demikian, tidak ada salahnya kita membaca kisah yang dialami sepasang suami istri di Taiwan berikut ini. Kisah mereka sungguh memberikan arti terbaru dari sebuah ketulusan.
Sepasang suami-istri suatu saat berkesempatan untuk pulang ke kampung halaman setelah sekian lama mereka tinggalkan. Begitu mereka memasuki bus, ternyata salah satu bangku pesanan mereka sudah ditempati seorang perempuan. Sang suami meminta istrinya untuk duduk terlebih dulu di sebelah perempuan itu. Sementara sang suami itu sendiri hanya berdiri di samping istrinya tanpa meminta wanita itu untuk pindah tempat duduk. Untuk diketahui, kaki perempuan itu cacat. Dan sang suami memang sudah melihatnya sejak tadi. Karena itulah, dia mengabaikan perempuan yang mengambil jatah kursinya.
Perjalanan pasangan itu bisa dibilang cukup panjang, namun selama itu pula sang suami tetap berdiri dengan sabar dan tenang. Begitu turun dari bus, si istri berkata pada suaminya, "Memberikan tempat duduk pada orang lain yang membutuhkan memang baik. Tapi, bisa kan di separuh perjalanan, kau minta wanita itu untuk berdiri dan bergantian denganmu?" Jawab sang suami, "Wanita itu sudah tidak nyaman seumur hidupnya, sementara aku hanya kurang nyaman selama 3 jam saja." Seperti dikatakan di awal tadi, melakukan sesuatu yang baik "dengan diketahui orang lain" adalah hal yang biasa. Namun, menjadi sesuatu yang luar biasa apabila kebaikan itu tidak diketahui orang lain. Kebaikan itu terasa lebih mulia dan tulus.
Jantung yang terbuka
Orangtuaku jatuh cinta pada pandangan pertama, dan mereka telah menjalani kehidupan cinta selama lebih dari lima puluh dua tahun. Mereka bukan saja merasa nyaman terhadap satu dan lainnya atau sekadar saling bertoleransi terhadap kekurangan masing-masing. Mereka masih saling sungguh-sungguh saling jatuh cinta, berikut semua gairah, sakit hati, serta gejolak emosi lainnya.
Ayah selalu suka menggoda daripada romantis, dan ia telah membanjiri kami dengan cerita-cerita eksploitasinya. Misalnya, petama kali ia dan ibu saling bicara adalah setelah perang dunia II, setelah ayak kembali dari Jepang. Ia sedang mengendarai mobil baru kakaknya ke kota ketika ia melihat ibu memasuki toko furnitur. Ia segera berhenti, melompat keluar dari mobil dan berhasil memasuki toko tepat di belakang ibu. Ibuku yang saat itu berusian dua puluh enam tahun, dan sedang berpikir untuk mencari apartemen, dan meminta kepada pemilik toko untuk menunjukan satu set tempat tidur tunggal, yang telah ia lihat seminggu sebelumnya. Ayah, yang baru sekedar mengenal ibu, melagkah kesisinya dan berkata, “Ah Maude, masa kita tidur di tempat tidur tunggal?”
Tiga bulan kemudian mereka menikah, dan mereka memang tidur di atas dua tempat tidur tunggal itu sampai mereka mampu membeli tempat tidur ganda. Lima puluh tiga tahun kemudian mereka masih tidur di tempatt tidur yang sama.
Pada usia tujuh puluh delapan, ayah menjalani bedah jantung. Ibu yang berusia tujuh puluh enam tahun menghabiskan setiap malam di rumah sakit, dan setiap siang di sisi tempat tidurnya. Hal pertama yang ayah katakan ketika mereka melepas selang tenggoroknya adalah hal yang paling romantis yang pernah kudengar. Ia berkata “Maude, kau tahu apa yang dokter temukan ketika membedahku? Ia menemukan namamu terukir di jantungku.”
Langganan:
Postingan (Atom)